Rss Feed
  1. Tentang Kecewa yang Menimpa Kita

    Minggu, 22 April 2018

    Bismillahirrahmaanirrahiim..
    Assalamu'alaikumWarahmatullahiWabarakatuh...

    Innalhamdalillahi nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu Wana’udzubiillah minsyurruri‘anfusinaa waminsayyi’ati ‘amaalinnaa Manyahdihillah falah mudhillalah Wa man yudhlil falaa haadiyalah Wa asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh.

    Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga saya mempunyai kesempatan untuk membagikan sebuah postingan yang Insyaallah memberikan manfaat ini dan juga telah memberikan kesempatan kepada antum semua untuk membaca postingan saya.
    Shalawat beserta salam semoga selalu dicurahlimpahkan kepada junjunan kita, Nabi Muhammad saw, kepada keluarga, sahabat, ajma'u tabiin, dan juga kepada kita selaku umat yang mengikuti jejak lampah beliau. Semoga kita semua mendapat pertolongan syafa'atul uzma kelak di yaumal jaza wal hisab. Aamiin...

    Insyaaallah di kesempatan kali ini, saya akan membagikan sebuah postingan tentang "kecewa". Bicara tentang kecewa, pasti kita semua pernah merasakan apa itu kecewa, atau mungkin diantara antum ada yang sering merasakan kecewa? Atau mungkin saja diantara antum ada yang pernah atau sering mengecewakan orang lain? Kita begitu sering mendengar kata kecewa atau bahkan mengalaminya, tanpa kita tahu apa arti sebenarnya dari kecewa.

    Apa itu kecewa?
    Kecewa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti kecil hati; tidak puas (karena tidak terkabul keinginannya, harapannya, dan sebagainya); tidak senang. Itulah pengertian menurut Kamus Besar Bahsa Indonesia (KBBI).
    Sedangkan, menurut saya kecewa ini adalah perasaan diantara sedih dan marah. Mengapa saya mengatakan seperti itu? Karena, kenyataan yang kita peroleh tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan sehingga hal itu membuat kita sedih sekaligus di sisi lain kita akan merasa marah yang disebabkan kita telah merasa gagal dan harapan kita seolah sia-sia.
    Itu hanya pengantar saja, saya hanya mencoba memperkenalkan antum dengan kecewa, dan selanjutnya saya akan membahas lebih lanjut lagi.

    Kenapa kecewa datang kepada kita?
    Setiap perkara pasti ada penyebabnya, begitu juga dengan rasa kecewa yang menimpa kita. Tidak dapat dipungkiri bahwa rasa kecewa memang tidak bisa terlepas da
    ri kehidupan kita, setiap hari atau bahkan setiap saat kita pernah dihinggapi rasa kecewa. Tapi, yang harus antum ketahui bahwa faktor utama penyebab timbulnya rasa kecewa adalah karena "harapan". Kecewa timbul ketika kenyataan yang kita dapatkan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan sebelumnya. Semakin besar harapan kita, dan ketika harapan itu tidak terwujud maka akan semakin besar pula rasa kecewa yang akan kita rasakan.

    Apa yang harus kita lakukan untuk menghindari kecewa?
    Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, kecewa itu timbul karena adanya harapan. Jadi salah satu cara untuk menghindari kecewa adalah sebaiknya kita jangan terlalu banyak berharap, apalagi berharapnya pada manusia yang hanya sebagai makhluk Allah. Berharaplah hanya kepada Allah yang menciptakan kita beserta dunia dan isinya, jangan pernah berhenti untuk berharap kepada-Nya, jangan pernah bosan untuk terus berdo'a kepada-Nya dan bertawakal, karena Allah tidak akan pernah mengecewakan makhluk-Nya dan hanya Allah satu-satunya yang tidak akan pernah membuat kita kecewa.
    Allah berfirman : 

                                                                                                                                     وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَب

    Artinya : "Dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap." (Q.S. Al-Insyirah/94 : 8)

    Kita boleh berharap pada manusia, tapi harus dalam batas wajar, jangan sampai harapan kita terlalu besar dan berlebihan. Justru kita harus lebih banyak berharap dan berdo'a kepada Allah swt, dan harapan kita pun harus realistis atau yang bisa terwujudkan. Dan jangan lupa iringi dengan usaha atau ikhtiar, karena "Usaha tanpa do'a itu sombong dan do'a tanpa usaha sama dengan bohong." Intinya, lebih baik kita berharap hanya kepada Allah saja, dan jangan sampai kita mengharapakan suatu hal yang tidak mungkin, apalagi berharap yang tidak pasti, nanti kita akan kecewa. Sebisa mungkin, kita harus bisa menghindari berharap secara berlebihan kepada manusia.
    Dan juga, jika kita tidak ingin kecewa, maka janganlah kita mengecwakan orang lain.

    Jika kecewa datang kepada kita, apa yang harus kita lakukan?
    1. Jangan Mengeluh, tetap Berfikir Positif dan Percaya kepada Allah
    Memang benar, ketika kita sedang kecewa, kita merasa seperti seorang yang paling tidak beruntung di dunia. Tapi, sebaiknya kita hilangkan pemikiran-pemikiran seperti itu. Justru, ketika kita kecewa harapan kita tidak sesuai kenyataan berarti Allah itu sayang kepada kita dan mencoba untuk menguji keimanan kita lalu derajat kita akan diangkat oleh Allah swt. Dan percayalah, ketika kenyataan tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, berarti Allah punya rencana lain yang jauh lebih indah yang tidak kita ketahui.
    Allah berfirman :

    وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ
                                                                                                   لَا تَعْلَمُونَ

    Artinya : "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Q.S. Al-Baqarah/2 : 216)

    فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

    Artinya : "Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (Q.S. An-Nisa/4 : 19)

    Jadi, apabila kenyataan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan sehingga kita kecewa, maka jangan pernah kita mengeluh lalu putus asa. Allah itu maha mengetahui, sehingga bisa saja hal yang kita harapkan selama ini tidak baik buat kita, dan kita harus yakin bahwa Allah sudah mempersiapkan rencana yang jauh lebih baik diluar dugaan kita, yakinlah Allah akan memberikan kejutan yang tidak disangka-sangka oleh kita, dan percayalah bahwa skenario Allah itu yang terbaik dan sangat indah.

    2. Selalu Mengingat Allah, Perbanyak Dzikir dan Istighfar
    Allah berfirman :
    الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

    Artinya : "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (Q.S. Ar-Ra'd/13 : 28)

    Seberat apapun kesulitan dan kesedihan yang dirasakan, kita tidaklah sendiri. Dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika Allah bersama kita. Dia lah pemilik segalanya di dunia ini. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatunya. Dia Maha Penyayang dan Maha Pengasih. Allah tidak akan membiarkan hambanya berlarut dalam kesulitan. Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Dengan mengingat Allah akan membuat hati menjadi tenteram. Kita bisa mengingat Allah dengan cara berdzikir, berdzikir tidak hanya mendapatkan pahala karena merupakan Sunnah Rasul, akan tetapi berdzikir juga dapat membuat hati menjadi tenang. Sehingga kekecewaan kita akan mereda. Dan juga sudah sangat lumrah di kalangan masyarakat apabila terjadi sesuatu yang bersangkutan dengan emosi biasanya kita disarankan untuk beristighfar. Karena dengan beristighfar dapat menenangkan hati yang sedang kacau.

    3. Sabar, Laksanakanlah Shalat, Baca Al-Qur'an lalu Berdo'a kepada Allah
    Allah berfirman :

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

    Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Q.S. Al-Baqarah/2 : 153)

    Ketika kita merasa sulit, maka bersabarlah. Karena bersabar dapat membuat hati menjadi lebih ikhlas dalam menghadapi masalah yang terjadi. Dan Allah menjanjikan bagi orang yang bersabar akan bersama-Nya.
    Shalat merupakan bentuk komunikasi kita kepada Allah SWT. Ketika kita memiliki masalah, mengadukannya kepada Allah adalah hal yang tepat. Meski kita tidak bisa berkomunikasi kepada Allah selayaknya berkomunikasi kepada manusia, akan tetapi percayalah bahwa Allah mendengar dan melihat kita. Allah akan memberikan solusi atas permasalahan yang kita hadapi dengan caranya sendiri. Selain itu, shalat juga dapat membuat hati menjadi lebih tenang.
    Membaca Al Qur’an juga menjadi salah satu solusi untuk menghilangkan rasa kecewa. Tidak ada waktu-waktu tertentu untuk membacanya. Baik ketika merasa senang atau sedih, maupun saat merasa lapang ataupun sulit. Tetapi, Al Qur’an memiliki mukjizat yang sangat luar biasa. Selain akan mendapatkan pahala, membaca Al Qur’an juga dapat membuat hati menjadi tenang. Kekecewan yang kita rasakan akan terobati dengan membaca Al Qur’an.

    4. Menyadari bahwa Dunia ini Hanya Bersifat Sementara
    Allah berfirman :

    اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي اْلأَمْوَالِ وَاْلأَوْلاَدِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًا وَفِي اْلآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

    Artinya : "Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang karenanya tumbuh tanam-tanaman yang membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lantas menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan- Nya. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (Q.S Al-Hadid/57 ; 20)


    Terkadang kita lupa bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, dunia hanyalah permainan semata. Jangan sampai kita terlena dengan semua kesenangan kehidupan di dunia. Dan tanpa disadari dunia ini menjadi tujuan hidup kita, sehingga kita lupa dengan akhirat. Padahal kehidupan yang sebenarnya baru akan kita jalani setelah meninggal nanti, yakni di akhirat. Dengan menyandarkan hidup kita pada akhirat kita akan lebih lapang dada  dan lebih bisa menerimanya ketika diberi cobaan oleh Allah SWT.

    5. Bercerita (Curhat) kepada Orang yang Kita Percaya
    Terkadang apa yang kita rasakan terlalu berat untuk dipikul sendiri. Sehingga kita perlu membaginya dengan orang lain, terutama orang yang dipercaya, seperti sahabat, atau keluarga. Mengungkapkan sesuatu mengenai apa yang kita rasakan kepada orang yang dipercaya akan membuat hati merasa lebih lega. Dengan curhat, kita seakan telah membagi masalah yang tengah kita hadapi.

    Itulah postingan saya pada kesempatan kali ini, InsyaAllah di lain waktu saya akan membagikan postingan yang lainnya. Semoga, postingan saya ini bisa memberikan manfaat khusus untuk saya sendiri dan umumnya bagi antum selaku pembaca.
    Mohon maaf atas segala kekurangan dan apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati, mohon maaf setulus-tulusnya.
    Sampai jumpa di postingan saya selanjutnya.

    Wassalamu'alaikumWarahmatullahiWabarakatuh